niadi.net - Rambut manusia tentu akan memutih seiring bertambahnya usia. Ini karena pigmen melanin dalam rambut mulai berkurang. Itu pun terjadi secara bertahap, tidak langsung memutih sepenuhnya. Namun, pernahkah kamu mendengar tentang sindrom Marie Antoinette?
Sindrom Marie Antoinette merupakan kondisi di mana rambut seseorang memutih secara mendadak, tanpa mengenal batasan usia. Bahkan ada cerita bisa terjadi hanya dalam semalam.
Tapi, benarkah bisa begitu? Yuk, cari tahu dulu 5 fakta menarik tentang sindrom Marie Antoinette di bawah ini!
Melansir dari Very Well Health, para ahli menduga cerita sindrom Marie Antoinette hanya rumor belaka. Yang mana terjadi karena sang ratu selama di penjara tidak memiliki akses pada kosmetik dan pewarna rambut.
Melansir dari laman Biography, Thomas More, di penjara setelah ia menolak untuk bersumpah atas tindakan suksesi Raja Henry dan sumpah supremasi.
Hal itu juga berarti jika dia menolak Raja Henry menjadi kepala Gereja Inggris. Thomas More meyakini bila sang raja akan meremehkan kekuasaan paus. Namun, setelah 4 abad kematiannya, ia mendapat gelar suci dari Gereja Katolik Roma.
Kisah rambut Thomas More yang memutih secara mendadak ini, lantas dikaitkan dengan stres dan ledakan amarah. Sehingga memengaruhi hormonal pada rambut dan mengakibatkan pemutihan.
Paham seperti ini tak lepas dari cerita Ratu Marie Antoinette yang di penjara sebelum ia mendapati rambutnya beruban. Apalagi menurut Britannica, sebelum berakhir di penjara, kerajaan mengalami krisis dan para revolusioner mencoba menggulingkan sistem monarki.
Stres kemungkinan memang memiliki peran tersendiri dalam proses pemutihan rambut. Menurut penelitian para ahli di tahun 2016 yang meneliti tentang gen yang bertanggung jawab atas rambut beruban, menunjukkan jika hormon stres dan radikal bebas mempercepat proses pemutihan.
Namun, dalam penelitian tersebut mereka masih belum menyebutkan bagaimana rambut bisa memutih sepenuhnya. Karena untaian rambut di kepala adalah batangnya dan dianggap sebagai bagian yang tidak rentan terhadap efek langsung fisiologis.
Hal ini lalu menjadi anekdot, karena hanya sedikit kejadian yang pernah disaksikan oleh para profesional medis di zaman itu.
Oleh sebab itu, banyak para medis yang menganggap bahwa sindrom Marie Antoinette ini mitos.
Meski begitu, ketika mereka menemukan fakta di lapangan, para medis akan menyebutnya dengan istilah latin "Canities subita". Yang mana memiliki arti rambut beruban secara mendadak.
Penyakit ini, sering kali dikaitkan dengan sindrom Marie Antoinette. Karena kerontokan pada rambut penderita bisa disebabkan oleh stres sebagai respons imun tubuh.
Bahkan, menurut literatur medis Canisties subita pada tahun 2013 menyatakan, bila hanya rambut berpigmen yang rontok, sedangkan rambut putih tidak.
Ini seolah dapat menjelaskan kenapa rambut bisa memutih tiba-tiba. Juga semakin memperkuat jika stres adalah pemicu dari sindrom Marie Antoinette.
Namun, kasus yang terjadi pada wanita 54 tahun sedikit berbeda. Saat rambutnya berubah putih, ia sedang tidak berada dalam tekanan ataupun pernah mengalami trauma dalam beberapa waktu terakhir.
Dengan adanya kejadian wanita 54 tahun itu dan beberapa penelitian yang terus dilakukan.
Para peneliti menyimpulkan, jika penyebab Canities subita lebih kompleks lagi dari sekedar stres mendadak ataupun ledakan amarah. Bisa juga terjadi karena penyakit vitiligo.
Vitiligo merupakan penyakit yang menyebabkan pigmen kulit menghilang. Kulit penderita akan memiliki bercak putih yang sangat mencolok. Apabila itu meluas bisa berefek pada warna rambut yang akan berubah menjadi putih atau abu-abu.
Selain itu, melansir dari Healthline, beberapa penyakit seperti Alopecia areata. Mungkin juga ada faktor genetika dan perubahan hormonal seperti menopause untuk wanita.
Saat dokter menemukan kasus seperti ini. Mereka akan melakukan diagnosis secara klinis. Lalu menanyakan hal-hal seperti penggunaan sampo dan suplemen, alergi makanan, atau pertanyaan tentang tanda-tanda penyakit auto-imun. Para medis juga akan melakukan tes darah, jika menduga ada penyakit tertentu dalam diri pasien.
Itulah lima fakta menarik dari Canities subita atau sindrom Marie Antoinette.
Ternyata tidak seperti di dalam kisah film-film fiksi, ya. Apalagi seperti sulap yang terjadi hanya dalam waktu semalam, seperti kisah candi Prambanan.
www.unsplash.com
Sindrom Marie Antoinette merupakan kondisi di mana rambut seseorang memutih secara mendadak, tanpa mengenal batasan usia. Bahkan ada cerita bisa terjadi hanya dalam semalam.
Tapi, benarkah bisa begitu? Yuk, cari tahu dulu 5 fakta menarik tentang sindrom Marie Antoinette di bawah ini!
1. Nama sindrom ini diambil dari nama Ratu Prancis
www.historyextra.com
Cerita mengenai sindrom ini berkembang pada tahun 1793. Ketika rambut Ratu Prancis, Marie Antoinette, tiba-tiba beruban sebelum ia dieksekusi. Hal ini juga yang menimbulkan rumor jika sindrom Marie Antoinette bisa mengubah rambut putih hanya dalam semalam.Melansir dari Very Well Health, para ahli menduga cerita sindrom Marie Antoinette hanya rumor belaka. Yang mana terjadi karena sang ratu selama di penjara tidak memiliki akses pada kosmetik dan pewarna rambut.
2. Sindrom ini juga dikenal dengan sindrom Thomas More
commons.m.wikimedia.org
Jauh sebelum cerita tentang sindrom Marie Antoinette beredar di daratan Eropa. Pada tahun 1535 seorang jurnalis dan pengacara dari Inggris, Sir Thomas More, rambutnya juga memutih sebelum ia dieksekusi.Melansir dari laman Biography, Thomas More, di penjara setelah ia menolak untuk bersumpah atas tindakan suksesi Raja Henry dan sumpah supremasi.
Hal itu juga berarti jika dia menolak Raja Henry menjadi kepala Gereja Inggris. Thomas More meyakini bila sang raja akan meremehkan kekuasaan paus. Namun, setelah 4 abad kematiannya, ia mendapat gelar suci dari Gereja Katolik Roma.
Kisah rambut Thomas More yang memutih secara mendadak ini, lantas dikaitkan dengan stres dan ledakan amarah. Sehingga memengaruhi hormonal pada rambut dan mengakibatkan pemutihan.
3. Menurut historis disebabkan oleh stres yang mendadak
www.pexels.com
Menurut historis yang beredar di masyarakat, sindrom Marie Antoinette disebabkan karena orang tersebut terkena stres yang mendadak. Juga sering dikatakan, jika ledakan amarahlah yang memicu pemutihan rambut mendadak ini.Paham seperti ini tak lepas dari cerita Ratu Marie Antoinette yang di penjara sebelum ia mendapati rambutnya beruban. Apalagi menurut Britannica, sebelum berakhir di penjara, kerajaan mengalami krisis dan para revolusioner mencoba menggulingkan sistem monarki.
Stres kemungkinan memang memiliki peran tersendiri dalam proses pemutihan rambut. Menurut penelitian para ahli di tahun 2016 yang meneliti tentang gen yang bertanggung jawab atas rambut beruban, menunjukkan jika hormon stres dan radikal bebas mempercepat proses pemutihan.
Namun, dalam penelitian tersebut mereka masih belum menyebutkan bagaimana rambut bisa memutih sepenuhnya. Karena untaian rambut di kepala adalah batangnya dan dianggap sebagai bagian yang tidak rentan terhadap efek langsung fisiologis.
4. Dalam istilah medis disebut dengan "Canities subita"
www.pexels.com
Menurut catatan medis pada tahun 1957, pemutihan rambut secara cepat selalu dikaitkan dengan peristiwa traumatis. Seperti kebakaran rumah atau akibat dari kematian mendadak orang yang dicintai.Hal ini lalu menjadi anekdot, karena hanya sedikit kejadian yang pernah disaksikan oleh para profesional medis di zaman itu.
Oleh sebab itu, banyak para medis yang menganggap bahwa sindrom Marie Antoinette ini mitos.
Meski begitu, ketika mereka menemukan fakta di lapangan, para medis akan menyebutnya dengan istilah latin "Canities subita". Yang mana memiliki arti rambut beruban secara mendadak.
5. Penyebab sindrom ini lebih kompleks dari sekedar stres
www.pexels.com
Pada tahun 2009, Zurich University menulis sebuah catatan singkat mengenai seorang wanita penderita Alopecia areata. Yang mana rambutnya memutih dalam beberapa minggu.Penyakit ini, sering kali dikaitkan dengan sindrom Marie Antoinette. Karena kerontokan pada rambut penderita bisa disebabkan oleh stres sebagai respons imun tubuh.
Bahkan, menurut literatur medis Canisties subita pada tahun 2013 menyatakan, bila hanya rambut berpigmen yang rontok, sedangkan rambut putih tidak.
Ini seolah dapat menjelaskan kenapa rambut bisa memutih tiba-tiba. Juga semakin memperkuat jika stres adalah pemicu dari sindrom Marie Antoinette.
Namun, kasus yang terjadi pada wanita 54 tahun sedikit berbeda. Saat rambutnya berubah putih, ia sedang tidak berada dalam tekanan ataupun pernah mengalami trauma dalam beberapa waktu terakhir.
Dengan adanya kejadian wanita 54 tahun itu dan beberapa penelitian yang terus dilakukan.
Para peneliti menyimpulkan, jika penyebab Canities subita lebih kompleks lagi dari sekedar stres mendadak ataupun ledakan amarah. Bisa juga terjadi karena penyakit vitiligo.
Vitiligo merupakan penyakit yang menyebabkan pigmen kulit menghilang. Kulit penderita akan memiliki bercak putih yang sangat mencolok. Apabila itu meluas bisa berefek pada warna rambut yang akan berubah menjadi putih atau abu-abu.
Selain itu, melansir dari Healthline, beberapa penyakit seperti Alopecia areata. Mungkin juga ada faktor genetika dan perubahan hormonal seperti menopause untuk wanita.
Saat dokter menemukan kasus seperti ini. Mereka akan melakukan diagnosis secara klinis. Lalu menanyakan hal-hal seperti penggunaan sampo dan suplemen, alergi makanan, atau pertanyaan tentang tanda-tanda penyakit auto-imun. Para medis juga akan melakukan tes darah, jika menduga ada penyakit tertentu dalam diri pasien.
Itulah lima fakta menarik dari Canities subita atau sindrom Marie Antoinette.
Ternyata tidak seperti di dalam kisah film-film fiksi, ya. Apalagi seperti sulap yang terjadi hanya dalam waktu semalam, seperti kisah candi Prambanan.