Trending

Waspada Penipuan di Facebook Marketplace: Jenis Modus, Ciri-Ciri, dan Cara Menghindarinya

Waspada Penipuan di Facebook Marketplace: Jenis Modus, Ciri-Ciri, dan Cara Menghindarinya
metro.co.uk

niadi.netWaspada Penipuan di Facebook Marketplace yang Semakin Marak Terjadi. Facebook Marketplace telah menjadi salah satu platform jual beli paling populer di Indonesia. Kepraktisan, banyaknya pilihan barang, hingga fitur pencarian yang mudah membuat platform ini digemari masyarakat.

Namun, di balik ramainya transaksi, Marketplace juga menjadi ruang subur bagi berbagai jenis penipuan online yang menyasar pengguna yang kurang waspada.

Di Indonesia, laporan mengenai penjual fiktif, barang tak sesuai, hingga pembeli palsu semakin meningkat dari tahun ke tahun. Para pelaku memanfaatkan celah keamanan dan kelengahan pengguna untuk meraup keuntungan besar dalam hitungan menit.

Tak sedikit korban yang kehilangan uang jutaan rupiah, data pribadi, bahkan kendali atas akun Facebook mereka.

Agar terhindar dari jebakan tersebut, penting untuk mengenali modus-modus penipuan yang kerap muncul di Facebook Marketplace. Berikut penjelasan lengkapnya.

Jenis Penipuan yang Sering Terjadi di Facebook Marketplace

1. Penipuan Pembayaran Lewat Gift Card dan Aplikasi Transfer

Modus pembayaran menggunakan voucher digital menjadi salah satu trik lama namun masih banyak memakan korban di Facebook Marketplace. Penipu biasanya mengaku sebagai penjual dan meminta pembeli melakukan pembayaran menggunakan Google Play Gift Card, Steam Wallet, atau saldo e-wallet seperti GoPay, Dana, atau OVO.

Setelah pembeli mengirimkan kode voucher, penipu langsung memblokir atau menghilang dari percakapan. Barang yang dijanjikan tidak pernah dikirim, dan akun penjual biasanya sudah tidak dapat diakses.

Selain itu, banyak juga kasus bukti transfer palsu, di mana pelaku mengirimkan screenshot transfer bank atau e-wallet yang tampak meyakinkan. Padahal, uang belum benar-benar masuk ke rekening pembeli.

Mengapa Modus Ini Berbahaya?

  • Pembayaran melalui voucher sulit dilacak.
  • Facebook tidak menyediakan sistem proteksi jika transaksi dilakukan di luar platform.
  • Korban tidak dapat membatalkan transaksi maupun memblokir penggunaan voucher.

Cara Menghindari Penipuan Gift Card

  • Jangan pernah membayar dengan voucher digital untuk transaksi barang fisik.
  • Hindari transfer langsung ke nomor pribadi tanpa verifikasi.
  • Gunakan fitur pembayaran resmi (Meta Pay) atau lakukan COD di tempat aman.

2. Modus Overpayment dan Transfer Palsu

Modus overpayment merupakan salah satu penipuan paling umum yang menyasar penjual. Pelaku berpura-pura telah mentransfer uang lebih besar dari harga barang. Mereka kemudian meminta penjual mengembalikan selisih dana tersebut.

Setelah penjual mengirimkan "uang pengembalian", pelaku menghilang dan membatalkan transfer awal sehingga korban rugi dua kali lipat.

Ada pula modus lain berupa screenshot transfer palsu yang sengaja dibuat menyerupai tampilan transaksi bank asli. Banyak korban terkecoh karena melihat logo bank dan nomor referensi yang terlihat meyakinkan.

Ciri-ciri Modus Overpayment

  • Pembeli meminta pengembalian dana karena "salah transfer".
  • Terburu-buru dan menekan korban agar segera mengirimkan uang.
  • Bukti transfer terlihat mencurigakan atau tidak cocok dengan saldo yang masuk.

Cara Menghindari Modus Overpayment

  • Selalu cek saldo rekening sebelum mengirim barang atau mengembalikan uang.
  • Jangan percaya pada screenshot transfer tanpa konfirmasi langsung di aplikasi bank.
  • Waspadai pembeli yang menawarkan pembayaran berlebih tanpa alasan jelas.

3. Penipuan Barang dan Pengiriman Fiktif

Modus ini termasuk yang paling merugikan karena menyasar pembeli maupun penjual. Banyak penipu menawarkan barang dengan harga tidak wajar untuk menarik perhatian, misalnya ponsel flagship seharga setengah dari harga pasar.

Ketika korban membayar, barang yang diterima berbeda dari deskripsi, berupa produk KW, rusak, atau bahkan kotak kosong.

Di sisi lain, penjual juga bisa menjadi korban jika pembeli menggunakan modus pengiriman palsu. Pelaku meminta barang dikirim terlebih dahulu dengan alasan pembayaran sedang diproses. Mereka juga menggunakan resi palsu atau label pengiriman yang tidak dapat dilacak.

Risiko Penipuan Barang Paling Sering Dialami Pengguna

  • Barang murah tapi ternyata palsu.
  • Produk rusak dan tidak bisa dikembalikan.
  • Paket dialihkan ke alamat tertentu tanpa sepengetahuan korban.
  • Penjual disuruh mengirim barang tanpa pembayaran yang nyata.

Cara Mengatasi Penipuan Barang dan Pengiriman

  • Selalu lakukan transaksi COD di tempat aman seperti minimarket.
  • Hindari jasa ekspedisi yang tidak bisa ditelusuri.
  • Jangan mengirim barang tanpa pembayaran masuk ke rekening.

4. Penipuan Properti dan Kendaraan

Penipuan jenis ini semakin sering terjadi seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat mencari tempat tinggal, kos, maupun kendaraan bekas melalui platform online.

Modus Penipuan Properti

  • Pelaku memasang iklan rumah atau kos fiktif.
  • Meminta uang muka sebelum korban melihat lokasi.
  • Setelah uang dikirim, iklan dan akun langsung dihapus.

Modus Penipuan Kendaraan

  • Menjual mobil atau motor dengan harga jauh di bawah pasaran.
  • Mengaku sedang "butuh uang cepat".
  • Menggunakan foto kendaraan orang lain.
  • Melampirkan BPKB palsu atau yang digandakan.

Cara Menghindarinya

  • Jangan mengirim uang muka tanpa survei lokasi.
  • Gunakan layanan pengecekan kendaraan resmi seperti Samsat.
  • Curigai harga yang terlalu murah dibanding pasaran.

5. Penipuan Phishing, Giveaway Palsu, dan Bot Otomatis

Penipuan phishing termasuk yang paling berbahaya karena bisa mengambil alih akun Facebook, e-wallet, bahkan rekening bank korban.

Pelaku biasanya mengirimkan tautan berbahaya melalui Messenger, WhatsApp, atau komentar postingan. Link tersebut mengarahkan korban ke situs palsu yang meniru tampilan Facebook atau bank digital, lalu meminta login atau kode OTP.

Ada pula giveaway palsu yang menawarkan hadiah besar, namun meminta biaya admin atau data pribadi sebagai syarat klaim.

Tanda-Tanda Penipuan Phishing

  • Link mencurigakan yang memakai domain tidak resmi.
  • Permintaan OTP oleh orang asing.
  • Akun bot yang mengirim pesan otomatis seperti "Masih ada, Kak?" hanya untuk memancing interaksi.

Cara Menghindari Phishing

  • Jangan klik link dari orang tak dikenal.
  • Jangan berikan OTP kepada siapa pun.
  • Aktifkan verifikasi dua langkah di akun Facebook.
  • Pastikan URL situs menggunakan domain resmi Facebook atau platform terkait.

Tips Umum Mencegah Penipuan di Facebook Marketplace

Untuk meningkatkan keamanan selama bertransaksi, berikut adalah beberapa tips tambahan:
  • Gunakan metode pembayaran yang aman dan terlindungi.
  • Hindari transaksi di luar platform seperti WhatsApp atau Line.
  • Periksa profil penjual dan lihat ulasan sebelumnya.
  • Waspadai harga terlalu murah dan penjual yang menolak COD.
  • Jangan pernah memberikan data pribadi seperti alamat lengkap, NIK, atau nomor rekening tanpa alasan jelas.
  • Simpan semua bukti transaksi dan percakapan.

Penipuan di Facebook Marketplace terjadi karena kombinasi antara kelengahan pengguna, celah keamanan, serta metode penyamaran pelaku yang semakin canggih. Dengan mengenali berbagai jenis modus seperti pembayaran gift card, overpayment, phishing, penipuan barang, hingga properti fiktif, pengguna dapat lebih waspada saat bertransaksi.

Selalu ingat bahwa keamanan digital adalah tanggung jawab bersama. Jangan mudah tergiur harga murah, pastikan selalu melakukan verifikasi, dan gunakan metode pembayaran yang aman agar terhindar dari kerugian.

Lebih baru Lebih lama
Cek tulisan lainnya lebih cepat melalui saluran WhatsApp
Support kami dengan SHARE tulisan ini dan traktir kami KOPI.

Formulir Kontak