
niadi.net — DeepSeek V3.2 Resmi Diluncurkan: Model AI China yang Siap Menggeser Dominasi GPT-5 dan Gemini 3 Pro. Industri kecerdasan buatan global kembali bergeliat setelah perusahaan rintisan asal China, DeepSeek, memperkenalkan model AI terbarunya, DeepSeek V3.2.
Peluncuran ini menandai langkah ambisius Negeri Tirai Bambu untuk bersaing langsung dengan dua raksasa AI Amerika Serikat—OpenAI melalui GPT-5 dan Google melalui Gemini 3 Pro.
Rilis terbaru ini tidak hanya menawarkan peningkatan performa, tetapi juga pendekatan teknis yang lebih efisien, terutama dalam pemrosesan teks panjang dan penalaran tingkat lanjut.
Dua versi yang diperkenalkan—DeepSeek V3.2 reguler dan DeepSeek V3.2 Speciale—dirancang untuk kebutuhan berbeda, mulai dari penggunaan harian hingga tugas komputasi berat.
Artikel ini mengurai secara lengkap fitur, teknologi inti, hasil benchmark, hingga tantangan yang masih dihadapi oleh model AI terbaru dari China tersebut. joss!
Dua Versi Model: Regular dan Speciale
DeepSeek merilis dua varian V3.2 untuk menjangkau kebutuhan pengguna yang berbeda:
DeepSeek V3.2 Reguler
Varian ini dirancang sebagai asisten AI serbaguna untuk penggunaan harian. Kemampuannya difokuskan pada penalaran, analisis teks, dan interaksi yang stabil.
DeepSeek V3.2 Speciale
Ini adalah versi eksperimen berperforma tinggi. Dirancang khusus untuk:- pemrograman tingkat lanjut,
- pemecahan masalah matematis kompleks,
- kompetisi informatika,
- tugas komputasi intensif.
Varian Speciale ini menjadi sorotan karena performanya mampu melampaui model AI premium seperti Gemini 3 Pro di sejumlah benchmark.
Teknologi Baru: DeepSeek Sparse Attention (DSA)
Salah satu inovasi yang paling menonjol dalam DeepSeek V3.2 adalah penggunaan DeepSeek Sparse Attention (DSA).
Cara Kerja DSA
DSA dirancang untuk meningkatkan efisiensi saat memproses input teks panjang. Teknologi ini berfungsi dengan:- memindai kembali token-token sebelumnya,
- menggunakan sistem indeks untuk menentukan bagian yang paling relevan,
- memangkas konsumsi komputasi tanpa menurunkan kualitas respons.
Pendekatan ini membuat DeepSeek berani mengklaim bahwa modelnya dapat memproses input panjang jauh lebih cepat dibanding generasi sebelumnya—meski perusahaan belum mengungkapkan angka detail peningkatannya.
Peningkatan Post-Training 10% Lebih Tinggi
Dalam proses pengembangan V3.2, DeepSeek meningkatkan anggaran post-training hingga 10 persen lebih besar dibanding fase pre-training. Angka ini jauh lebih tinggi dari peningkatan hanya 1 persen yang mereka lakukan dua tahun sebelumnya.
Dampaknya pada Kemampuan Model
Peningkatan ini membuat model lebih matang dalam menghadapi:- penalaran kompleks,
- rekonstruksi konteks,
- pemecahan persoalan multi-tahap,
- kinerja sebagai agen otonom.
Data Pelatihan dari Lingkungan Sintetis
DeepSeek membangun modelnya melalui pendekatan unik berbasis simulasi digital.
1.800+ Synthetic Environments
Tim riset mengembangkan lebih dari:- 1.800 lingkungan sintetis,
- ribuan skenario pemrograman nyata dari GitHub, untuk menguji serta memvalidasi kemampuan agen otonom secara berulang.
Data Khusus Bidang Teknis
Mereka juga membangun submodel dan dataset khusus untuk:- matematika tingkat tinggi,
- pemrograman,
- logika,
- pengembangan agen AI.
Semua rangkaian pengujian tersebut digunakan untuk menyempurnakan V3.2 sebelum dilepas ke publik.
Benchmark: Menantang GPT-5 dan Gemini 3 Pro
Meski baru dirilis, DeepSeek V3.2 langsung mencuri perhatian berkat hasil uji benchmark yang kompetitif. Berikut hasil lengkapnya:
AIME 2025 (Matematika)
- V3.2: 93,1%
- GPT-5: 94,6%
- Gemini 3 Pro: 90,7%
V3.2 berada sangat dekat dengan GPT-5, selisih hanya 1,5%.
LiveCodeBench (Pemrograman)
- V3.2: 83,3%
- GPT-5: 84,5%
- Gemini 3 Pro: 90,7%
Model buatan China ini menempel ketat GPT-5, meski Gemini masih berada di posisi pertama.
SWE Multilingual (Pengembangan Software di GitHub)
- V3.2: 70,2%
- GPT-5: 55,3%
Di area ini, DeepSeek malah unggul cukup jauh dari GPT-5.
Terminal Bench 2.0
- V3.2: 46,4%
- GPT-5: 35,2%
- Gemini 3 Pro: 54,2%
V3.2 kembali menunjukkan efisiensi yang lebih baik daripada GPT-5.
Varian Speciale Berhasil Menyalip Gemini 3 Pro
Versi eksperimen DeepSeek V3.2 Speciale menawarkan kinerja yang lebih agresif lagi.
Prestasi Kompetisi Internasional
DeepSeek V3.2 Speciale mencatat pencapaian luar biasa:- Medali emas Olimpiade Informatika Internasional (IOI) 2025,
- Peringkat ke-10 secara global,
- Peringkat ke-2 di ICPC World Final 2025,
- Medali emas Olimpiade Matematika Internasional 2025.
Semua prestasi ini menjadi indikasi bahwa model tersebut dirancang bukan hanya sebagai chatbot, tetapi sebagai problem solver teknis yang sangat kompeten.
Penggunaan Token yang Lebih Besar
Salah satu alasan mengapa Speciale lebih unggul adalah kemampuannya mengolah jumlah token sangat masif.- DeepSeek V3.2 Speciale: 77.000 token rata-rata
- Gemini 3 Pro: 22.000 token
Kemampuan memproses konteks panjang membuatnya lebih stabil untuk kompetisi dan pemecahan masalah multi-step.
Tantangan yang Masih Dihadapi DeepSeek V3.2
Meski berani menyaingi model terbesar dunia, DeepSeek mengakui bahwa V3.2 masih memiliki beberapa kelemahan utama.
1. Keluasan Pengetahuan
Model ini belum memiliki korpus data global sekomprehensif para pesaing dari AS.
2. Efisiensi Token
Konsumsi tokennya kadang kurang optimal pada percakapan tertentu, meski mampu memproses ribuan token.
3. Tugas Super Kompleks
Pekerjaan yang membutuhkan reasoning tingkat tinggi seperti simulasi multi-agen masih menjadi tantangan.
Upaya Perbaikan
DeepSeek berencana mengatasi semua kekurangan ini melalui:- peningkatan skala pelatihan awal (pre-training),
- pemurnian dataset internal,
- peningkatan algoritma reasoning.
Ketersediaan Model dan Lisensi
DeepSeek V3.2 kini resmi tersedia secara publik.
Dua Opsi Akses
Model dapat digunakan melalui:- Hugging Face dengan lisensi Apache 2.0,
- atau API resmi dari DeepSeek.
Lisensi terbuka ini membuat V3.2 mudah diintegrasikan oleh pengembang, peneliti, hingga perusahaan yang ingin menguji kemampuan model tersebut dalam berbagai skenario.
Penantang Serius di Arena AI Global
DeepSeek V3.2 menjadi tonggak penting dalam perkembangan AI China. Dengan inovasi DSA, peningkatan post-training signifikan, dan performa yang menyaingi bahkan melampaui chatGPT-5 dan Gemini 3 Pro pada beberapa benchmark, model ini layak diperhitungkan sebagai kekuatan baru dalam persaingan teknologi global.
Meski masih memiliki sejumlah kekurangan, langkah strategis DeepSeek menunjukkan bahwa kompetisi AI tidak lagi didominasi sepenuhnya oleh perusahaan AS. Ke depan, V3.2 dan penerusnya berpotensi mengubah peta persaingan global dalam teknologi kecerdasan buatan.