
Ringkasan:{alertringkas}
- TikTok sepakat melepas mayoritas saham bisnisnya di Amerika Serikat kepada konsorsium investor yang dipimpin Oracle.
- Langkah ini dilakukan untuk memenuhi tuntutan regulasi keamanan nasional dan mencegah pemblokiran permanen di AS.
- TikTok AS akan beroperasi sebagai entitas independen dengan pengelolaan data, algoritma, dan moderasi konten berbasis AS.
niadi.net — TikTok akhirnya mengambil langkah strategis besar untuk mempertahankan operasionalnya di Amerika Serikat.
Setelah bertahun-tahun berada dalam bayang-bayang pemblokiran akibat isu keamanan nasional, platform berbagi video pendek tersebut resmi menjalankan skema pelepasan mayoritas saham bisnisnya di AS dari perusahaan induknya, ByteDance Ltd.
Kesepakatan ini melibatkan konsorsium investor yang dipimpin oleh Oracle Corp, bersama Silver Lake Management dan MGX, investor teknologi yang berbasis di Abu Dhabi. Dengan struktur kepemilikan baru tersebut, TikTok berharap dapat memenuhi tuntutan pemerintah AS yang selama ini menyoroti hubungan perusahaan dengan China.
Langkah ini tidak hanya berdampak pada keberlangsungan TikTok di pasar Amerika, tetapi juga menjadi preseden penting bagi perusahaan teknologi global lain yang beroperasi lintas yurisdiksi dengan tekanan geopolitik tinggi.
Latar Belakang Tekanan Regulasi TikTok di AS
Isu keamanan nasional terkait TikTok bukanlah hal baru. Sejak 2020, pemerintah Amerika Serikat secara terbuka menyuarakan kekhawatiran terhadap ByteDance sebagai perusahaan induk TikTok yang berbasis di China.
Kekhawatiran Pemerintah AS
Beberapa tuduhan utama yang kerap muncul meliputi:- Potensi penyaluran data pengguna warga negara AS ke pemerintah China.
- Risiko manipulasi algoritma untuk menyebarkan propaganda atau disinformasi.
- Ketidakjelasan kendali operasional dan teknis antara TikTok dan ByteDance.
Kekhawatiran ini semakin menguat di tengah memburuknya hubungan geopolitik antara AS dan China, khususnya di sektor teknologi dan data.
Kesepakatan Pelepasan Saham TikTok AS
Untuk menjawab tekanan tersebut, TikTok dan ByteDance menyepakati pembentukan entitas baru bernama TikTok USDS Joint Venture LLC. Kesepakatan ini ditandatangani pada 18 Desember 2025 dan ditargetkan rampung pada 22 Januari 2026.
Struktur Kepemilikan Baru berdasarkan skema yang disepakati:- 50 persen saham TikTok AS dimiliki oleh investor baru.
- Oracle, Silver Lake, dan MGX masing-masing menguasai 15 persen saham.
- 30,1 persen saham dimiliki oleh afiliasi investor lama ByteDance.
- ByteDance hanya mempertahankan 19,9 persen saham, sehingga tidak lagi menjadi pemegang saham mayoritas.
Dengan komposisi ini, kendali utama TikTok AS secara resmi berpindah ke tangan investor non-China.
Peran Oracle dalam TikTok AS
Oracle menjadi aktor kunci dalam kesepakatan ini. Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat tersebut sebelumnya sudah menjadi mitra penyimpanan data TikTok melalui proyek yang dikenal sebagai Project Texas.
Dalam struktur baru:- Oracle bertanggung jawab atas komputasi awan dan keamanan data pengguna AS.
- Seluruh data pengguna TikTok di AS akan disimpan dan diproses di infrastruktur yang dikelola Oracle.
- Akses pihak luar terhadap data tersebut dibatasi secara ketat.
Peran ini memperkuat posisi Oracle sebagai "penjaga gerbang" keamanan data TikTok di Amerika Serikat.
TikTok AS Beroperasi sebagai Entitas Independen
Setelah transaksi rampung, TikTok AS akan berdiri sebagai perusahaan independen yang terpisah secara operasional dari ByteDance.
Entitas baru ini akan dipimpin oleh:- Dewan direksi beranggotakan tujuh orang.
- Mayoritas anggota dewan merupakan warga negara Amerika Serikat.
Struktur ini dirancang untuk memastikan keputusan strategis TikTok AS berada di bawah kendali pihak domestik.
TikTok AS juga akan:- Mengelola sendiri kebijakan moderasi konten.
- Menentukan standar komunitas sesuai regulasi dan norma di AS.
- Mengawasi distribusi konten agar tidak terpengaruh kepentingan asing.
Nasib Algoritma TikTok
Algoritma rekomendasi TikTok selama ini dianggap sebagai aset paling berharga sekaligus paling sensitif. Dalam kesepakatan terbaru, ByteDance masih memegang peran terbatas terkait teknologi tersebut.
Pada skema lisensi algoritma TikTok yang baru ini, ByteDance akan:- Melisensikan teknologi kecerdasan buatan rekomendasinya kepada TikTok AS.
- Tidak mengelola langsung operasional algoritma di Amerika Serikat.
Algoritma ini kemudian akan dilatih ulang menggunakan data pengguna AS, dengan infrastruktur dan pengamanan penuh dari Oracle.
Skema ini memang menyerupai Project Texas yang sebelumnya ditolak pemerintah AS karena dinilai belum cukup kuat. Namun, dalam struktur baru ini, pengaruh ByteDance secara formal dipangkas melalui kepemilikan saham minoritas dan pemisahan tata kelola.
Persetujuan China Masih Menjadi Tanda Tanya
Meski kesepakatan telah diteken, transaksi ini masih menunggu persetujuan dari regulator China. Pemerintah China memiliki kewenangan untuk menyetujui atau menolak penjualan aset strategis, termasuk teknologi algoritma.
Jika persetujuan tidak diberikan, proses pelepasan saham berpotensi mengalami penundaan atau renegosiasi.
Pengumuman kesepakatan ini langsung berdampak positif ke pasar. Saham Oracle tercatat naik hampir 6 persen dalam perdagangan setelah jam bursa.
Sebelumnya, Gedung Putih memperkirakan nilai TikTok AS mencapai sekitar 14 miliar dolar AS. Nilai tersebut menjadikan TikTok sebagai salah satu aset media sosial paling bernilai di pasar Amerika.
Perjalanan Panjang TikTok Menghindari Pelarangan
Nasib TikTok di AS telah berada dalam ketidakpastian selama lebih dari lima tahun.
Dari Era Trump hingga Biden- Pada 2020, Donald Trump berupaya melarang TikTok melalui perintah eksekutif.
- Di era Joe Biden, AS mengesahkan undang-undang yang mewajibkan TikTok melepas bisnis AS atau menghadapi penghapusan aplikasi.
- Aplikasi ini sempat tidak bisa diakses selama beberapa jam pada Januari 2025.
Namun, Trump yang kembali menjabat sebagai presiden pada 2025 menunda implementasi larangan dengan beberapa kali perpanjangan tenggat waktu.
TikTok Tetap Ekspansif di Tengah Tekanan
Di tengah ketidakpastian regulasi, TikTok tidak menghentikan ekspansi bisnisnya di AS. Platform ini terus mengembangkan:- Fitur e-commerce dan live shopping.
- Kemitraan strategis, termasuk dengan Amazon.
- Ekosistem kreator dan iklan digital.
Bahkan, TikTok menggelar acara The TikTok Awards di Los Angeles sebagai simbol kepercayaan diri perusahaan terhadap masa depannya di AS.
Pelepasan mayoritas saham TikTok AS kepada konsorsium Oracle menandai titik balik penting dalam saga panjang hubungan TikTok dengan pemerintah Amerika Serikat.
Dengan struktur kepemilikan baru, pengelolaan data lokal, dan pemisahan operasional dari ByteDance, TikTok berupaya memenuhi tuntutan keamanan nasional tanpa kehilangan akses ke pasar terbesarnya.
Meski masih menyisakan pertanyaan terkait persetujuan regulator China dan pengaruh residual ByteDance, kesepakatan ini dinilai sebagai solusi paling realistis untuk mengakhiri ketidakpastian yang telah berlangsung bertahun-tahun.
Bagi TikTok, langkah ini bukan sekadar strategi bisnis, melainkan upaya bertahan hidup di tengah kompleksitas politik dan teknologi global.