Trending

Ini 5 Hal Menarik dari Tanaman Venus Flytrap yang Suka Menangkap Serangga

niadi.net - Saat masih sekolah dulu selain hewan karnivora, kita pasti juga mempelajari tumbuhan yang suka makan serangga. Terdengar aneh, tapi memang benar adanya. Mungkin yang tak asing di telinga yakni kantong semar. Namun, sebenarnya ada banyak tumbuhan yang bisa menangkap serangga. Salah satunya yaitu Venus Flytrap.

5 Hal Menarik dari Tanaman Venus Flytrap yang Suka Menangkap Serangga
pexels.com
Tanaman yang diklasifikasikan sebagai karnivora ini bisa tumbuh hingga memiliki diameter 13 cm pada daunnya. Sedangkan untuk tingginya bisa mencapai 30 cm. Nah, untuk lebih tahu lagi. Yuk simak lima hal menarik lainnya dari Venus Flytrap di bawah ini.

1. Memiliki etimologi nama yang menarik

Tanaman Venus Flytrap - Memiliki etimologi nama yang menarik
pixabay.com
Tanaman yang menurut Charles Darwin merupakan yang paling indah di dunia ini memiliki nama latin Dionaea muscipula. Dionaea memiliki arti "putri dari Dione" yang mengacu pada dewi cinta, kecantikan, kesenangan, dan gairah Yunani, Aphrodite. Sementara muscipula memiliki arti "penangkap tikus".

Selain itu, nama Venus sendiri diambil dari nama dewi cinta Romawi. Sedangkan flytrap, merupakan arti dari homonim nama muscipula. Yang mana awalnya berarti perangkap tikus, ketika "musci" berubah menjadi "musca" maka memiliki arti "fly". Sehingga terciptalah nama flytrap.

Venus Flytrap juga memiliki nama "tipitiwitchet" yang diberikan oleh ahli botani Inggris, Jhon Ellis pada tahun 1768. Yang mana itu merupakan bahasa Cherokee yang digunakan oleh sebagian penduduk Carolina Utara.

2. Memiliki habitat tanah yang lembab

Tanaman Venus Flytrap - Memiliki habitat tanah yang lembab
pixabay.com
Venus Flytrap berasal dari daerah sub-tropis yang tersebar di negara bagian Amerika Serikat yakni Carolina Utara dan Carolina Selatan. Namun, saat ini sudah tersebar ke berbagai daerah seperti New Jersey dan Florida. Juga di beberapa belahan dunia lain.

Melansir dari laman Live Science, menurut National Wildlife Federation, Venus Flytrap hidup di tanah yang lembab. Seperti daerah rawa yang memiliki kelembapan 80 persen. Dengan tanah yang asam dan miskin nutrisi. Hal ini juga yang membuat Venus Flytrap perlu menangkap serangga.

Selain itu, Venus Flytrap juga membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Sama dengan tanaman lainnya. Hanya saja cara mengambil nutrisinya yang sedikit berbeda yakni dari serangga, maka tanaman ini diklasifikasikan karnivora.

Saat ini Venus Flytrap sudah banyak dibudidayakan sebagai tanaman hias. Walau begitu tanaman ini masih terancam kepunahan di habitat aslinya. Hal ini terjadi akibat musuh alaminya, musang hitam. Juga karena seringnya kebakaran hutan yang terjadi di sana.

3. Bisa bereproduksi secara seksual dan aseksual

Tanaman Venus Flytrap - Bisa bereproduksi secara seksual dan aseksual
pixabay.com
Seperti tanaman lainnya, Venus Flytrap juga bereproduksi secara seksual. Melalui penyerbukan serbuk sari ke putik. Setelah terjadi penyerbukan, putik bunga Venus Flytrap akan berubah menjadi biji. Yang akan matang setelah 4 sampai 6 minggu.

Venus Flytrap, juga bisa berkembang biak secara aseksual melalui akar. Akarnya akan memanjang ke tanah dan menciptakan sebuah tanaman kecil berbentuk bohlam. Yang mana setelahnya bisa ditanam secara terpisah dari induknya.

4. Perlu beberapa gerakan dari sang mangsa agar bisa menangkapnya

Tanaman Venus Flytrap - Perlu beberapa gerakan dari sang mangsa agar bisa menangkapnya
abc4.com
Dalam menangkap mangsanya, Venus Flytrap memiliki cara yang terbilang unik. Ia memerlukan dua gerakan dari sang mangsa untuk menutup mulut daunnya. Dijelaskan dalam laman Science News, Venus Flytrap memiliki ingatan jangka pendek sekitar 30 detik.

Ketika serangga menempel pada bulu halus di daun, Venus Flytrap tak akan langsung menangkapnya. Ia memerlukan dua gerakan dari sang mangsa dalam waktu 30 detik. Jika serangga tidak melakukan gerakan kedua, maka Venus Flytrap tak akan menutup.

Bahkan Venus Flytrap bisa membedakan mangsa hidup dan tetesan hujan. Yang mana menurut para ahli disebabkan oleh penumpukan kalsium. Setiap rambut sensoris dipicu itu tandanya kalsium terlepas. Sehingga ketika kalsium mencapai konsentrasi tertentu, menyebabkan jebakan tertutup.

Hal ini diketahui setelah para peneliti meneliti Venus Flytrap yang sudah direkayasa genetika.

5. Mendapat klaim bisa menjadi obat alternatif

Tanaman Venus Flytrap - Mendapat klaim bisa menjadi obat alternatif
pixabay.com
Fakta menarik lainnya yakni ada klaim bisa menjadi obat alternatif beberapa penyakit seperti limfoma. Limfoma merupakan penyakit kanker darah yang terjadi karena sel darah putih yang bermasalah.

Hal ini bisa terjadi karena Venus Flytrap memiliki kandungan anti-neoplastik dan anti-spasmodik. Melansir dari Very Well Health, menurut Physician's Desk Reference for Herbal Medicines, Venus Flytrap juga mengandung zat yang disebut plumbagin.

Plumbagin adalah senyawa yang berguna sebagai anti-kanker. Sehingga banyak yang meng-klaim jus dari tanaman ini bisa menjadi obat kanker dan tumor padat. Meski begitu menurut The American Cancer Society, klaim ini masih butuh banyak pembuktian. Karena ada beberapa penggunaan yang menyebabkan efek samping seperti panas, menggigil, dan terganggunya peredaran darah.

Oleh karena itu, bila ingin menggunakannya sebagai obat alternatif alangkah baiknya konsultasi terlebih dulu ke dokter. Hal ini agar tak ada efek samping yang terjadi, entah itu dari kandungan obat suplemen Venus Flytrap. Atau efek samping akibat reaksi dari kandungan suplemennya dengan obat yang baru saja diminum.

Itulah lima hal menarik dari tanaman karnivora Venus Flytrap. Semoga informasi ini menambah pengetahuanmu ya, guys!
Lebih baru Lebih lama

Cek artikel niadinet lainnya via Google News

Formulir Kontak