Trending

Polytron Rilis Mobil Listrik Perdana: Apa yang Ditawarkan G3 dan G3+?

Polytron Rilis Mobil Listrik Perdana: Apa yang Ditawarkan G3 dan G3+?
detik.com

niadi.net — Setelah puluhan tahun dikenal sebagai produsen elektronik rumah tangga dan audio visual, Polytron kini mengambil langkah besar dengan memasuki industri otomotif, khususnya kendaraan listrik.

Pada tanggal 6 Mei 2025, perusahaan ini resmi memperkenalkan dua model mobil listrik perdana mereka: Polytron G3 dan G3+. Peluncuran ini berlangsung di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, dan menjadi penanda penting menjelang ulang tahun ke-50 perusahaan tersebut yang akan jatuh pada bulan September tahun ini.

CEO Polytron, Hariono, dalam sambutannya menekankan bahwa inovasi ini adalah bagian dari komitmen jangka panjang perusahaan dalam memberikan kemudahan bagi masyarakat Indonesia.

"Kami telah melayani konsumen sejak 1975. Tahun ini adalah usia emas kami, dan kami ingin mempersembahkan sesuatu yang besar," ujar Hariono. "Melalui G3 dan G3+, kami ingin menawarkan solusi mobilitas yang lebih ramah lingkungan dan efisien."

Desain SUV yang Modern dan Fungsional

Kedua mobil listrik terbaru dari Polytron hadir dalam bentuk SUV dengan tampilan modern dan gagah. Siluet bodinya terlihat mirip dengan Skyworth EV K, kendaraan listrik asal Tiongkok yang sudah lebih dulu hadir di pasar global.

G3 dan G3+ dirancang agar cocok untuk kondisi jalan di Indonesia, dari jalanan perkotaan yang padat hingga rute-rute luar kota yang menantang.

Dimensinya cukup besar: panjang mobil mencapai 4.720 mm, lebar 1.908 mm, dan tinggi 1.696 mm, dengan jarak sumbu roda sejauh 2.800 mm. Ground clearance-nya berada di angka 158 mm, cukup ideal untuk menghadapi polisi tidur dan jalanan yang kurang rata.

Performa yang Tak Bisa Dianggap Remeh

Soal performa, G3 dan G3+ membawa spesifikasi yang cukup kompetitif di kelasnya. Dengan motor listrik berdaya 150 kW dan torsi maksimal 320 Nm, mobil ini mampu melesat dari nol ke 100 km/jam dalam waktu sekitar 9,6 detik.

Kecepatan maksimalnya mencapai 150 km/jam, angka yang cukup untuk kebutuhan harian dan perjalanan luar kota.

Untuk daya jelajah, baterai Lithium Ferro Phosphate (LFP) berkapasitas 51,916 kWh memungkinkan kendaraan ini menempuh jarak sejauh 402 km dalam satu kali pengisian (berdasarkan standar CLTC). Angka ini cukup menjanjikan untuk kelas SUV listrik di bawah Rp 500 juta.

Fitur Pengisian Cepat dan Efisien

Satu hal penting dari kendaraan listrik adalah kemampuan pengisian daya. Baik G3 maupun G3+ mendukung pengisian cepat menggunakan arus DC. Waktu yang dibutuhkan untuk mengisi dari 20 persen hingga 70 persen hanya sekitar 35 menit.

Ini tentu memudahkan pengguna yang tidak ingin menunggu lama saat mengisi daya di stasiun pengisian umum.

Jika menggunakan arus AC, waktu pengisian untuk varian G3+ adalah sekitar 3,5 jam. Sedangkan untuk G3, prosesnya sedikit lebih lama, walau belum disebutkan durasi pastinya secara rinci.

Keselamatan: Masih Butuh Peningkatan?

Harga Mobil Listrik Polytron G3 dan G3+
detik.com

Meski membawa sejumlah fitur keselamatan, Polytron tampaknya masih perlu banyak berbenah agar bisa bersaing dengan merek mobil listrik dari Tiongkok atau Eropa.

Fitur-fitur standar yang disematkan meliputi:
  • Distribusi gaya pengereman (Brake Force Distribution)
  • Sistem pengereman tambahan (Auxiliary Braking)
  • Kontrol traksi (Traction Control)
  • Pengendali stabilitas bodi (Body Stability Control)
  • Enam buah airbag
  • Pemantau tekanan ban (Tire Pressure Monitoring System)
  • Pengait ISOFIX untuk kursi anak
  • Sistem bantuan pengemudi ADAS Level 2

Meskipun fitur-fitur ini cukup memadai untuk kebutuhan dasar, jika dibandingkan dengan mobil-mobil listrik lain di pasar Indonesia yang sudah menyematkan ADAS Level 3 atau bahkan sistem semi-autonomous, Polytron G3 dan G3+ masih berada di level menengah.

Perbedaan G3 dan G3+: Apa yang Membuatnya Berbeda?

Secara umum, G3 dan G3+ menawarkan spesifikasi inti yang serupa, namun ada beberapa perbedaan mencolok yang bisa menjadi pertimbangan calon pembeli:
  • Ukuran Velg: G3 menggunakan velg 19 inci, sementara G3+ memakai velg 20 inci, memberikan tampilan yang lebih gagah dan sporty.
  • Panoramic Sunroof: Hanya tersedia di varian G3+. Fitur ini menambah kesan premium di bagian interior.
  • Waktu Pengisian: G3+ memiliki waktu pengisian AC yang lebih singkat dibandingkan G3.

Skema Harga: Sewa atau Beli Baterai?

Satu hal unik dari strategi Polytron adalah memberikan pilihan skema kepemilikan kendaraan berdasarkan baterai. Konsumen bisa memilih untuk membeli mobil dengan sistem sewa baterai atau langsung membeli kendaraan lengkap dengan baterainya.

Berikut rincian harga untuk wilayah Jakarta (OTR):
  1. Dengan Skema Sewa Baterai:
    • G3: Rp 299 juta
    • G3+: Rp 339 juta
    • Biaya langganan baterai: Rp 1,2 juta/bulan
  2. Termasuk Beli Baterai:
    • G3: Rp 419 juta
    • G3+: Rp 459 juta

Polytron juga memberikan jaminan buyback hingga 70 persen dalam tiga tahun, strategi yang cukup menarik bagi konsumen yang khawatir soal nilai jual kembali mobil listrik.

Siapkah Polytron Jadi Pemain Serius di Pasar Mobil Listrik?

Dengan peluncuran G3 dan G3+, Polytron jelas menunjukkan ambisinya untuk menjadi pemain serius di pasar kendaraan listrik nasional. Mobil ini menyasar konsumen menengah yang ingin beralih ke mobil listrik tanpa harus mengeluarkan dana setara merek-merek premium.

Kelebihannya ada pada desain modern, jarak tempuh yang mencukupi, dan fleksibilitas sistem pembelian baterai. Kekurangannya masih terletak pada fitur keselamatan dan teknologi yang belum setara kompetitor besar.

Meski begitu, langkah Polytron ini patut diapresiasi sebagai bagian dari transformasi industri dan upaya mendukung mobilitas ramah lingkungan di Indonesia.

Lebih baru Lebih lama
Cek tulisan lainnya lebih cepat melalui saluran WhatsApp
Support kami dengan SHARE tulisan ini dan traktir kami KOPI.

Formulir Kontak