Trending

IHSG Menuju 9.000 Akhir 2025, Optimisme Menguat

IHSG Menuju 9.000 Akhir 2025, Optimisme Menguat
Ringkasan:
  • Mandiri Sekuritas menilai capaian IHSG ke level 9.000 hanya menunggu momentum.
  • Investor ritel menjadi penggerak utama likuiditas pasar sepanjang 2025.
  • Prospek pasar 2026 dinilai kuat berkat valuasi murah, EPS tumbuh, dan turunnya bond yield.
{alertSuccess}

IHSG Diproyeksikan Sentuh 9.000 pada Akhir 2025

niadi.net — Optimisme baru kembali mengemuka di pasar modal Indonesia. Mandiri Sekuritas melihat peluang kuat bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan menembus level psikologis 9.000 sebelum pergantian tahun 2025. Proyeksi ini bukan sekadar prediksi ambisius, melainkan didasarkan pada tren penguatan yang terus terjadi sepanjang tahun.

Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Oki Ramadhana, menegaskan bahwa pergerakan indeks yang berulang kali mencetak rekor baru menunjukkan kekuatan pasar berada pada jalurnya. Menurutnya, wajar jika target 9.000 diyakini hanya menunggu waktu, melihat dinamika perdagangan yang kian solid.

"Sekarang kita lihat aja udah berapa kali touch peak-nya (titik puncak), udah 20 kalian. Jadi kalau bisa achieve 9.000, as a matter of time (hanya soal waktu) aja ya," ujar Oki saat berbicara dalam forum Economic and Market Outlook 2026, Selasa (9/12/2025).

Dorongan Investor Ritel Jadi Fondasi Kenaikan IHSG

Salah satu faktor paling signifikan dalam kenaikan IHSG sepanjang 2025 adalah kekuatan investor ritel. Porsi transaksi ritel meningkat konsisten dan menjadi pondasi likuiditas harian di bursa.

Oki mengungkapkan bahwa pada salah satu hari perdagangan, transaksi ritel melalui platform Mandiri Sekuritas mampu menembus Rp 2,6 triliun. Angka ini mencerminkan perubahan besar dalam struktur pelaku pasar dibanding satu dekade lalu, ketika dominasi asing masih sangat kuat.

"Tapi kita lihat aja dari retail, value-nya, transaction value-nya kenceng banget. Tiap hari, tiap hari kita pernah touch Rp 2,6 triliun per day. Di aplikasi kita di-grow-in, ini luar biasa. Minatnya retail market, retail investor, untuk capital market kita itu luar biasa," ungkapnya.

Dampak Langsung pada Likuiditas

Lonjakan partisipasi ini memberi efek domino:
  • likuiditas semakin dalam,
  • volatilitas lebih terukur,
  • dan spread harga semakin kompetitif.

Kondisi tersebut memperkuat pandangan bahwa target IHSG 9.000 bukanlah sesuatu yang berlebihan.

Valuasi Murah dan Prospek EPS 2026 Dorong Kepercayaan Pasar

Mandiri Sekuritas melihat tahun 2026 sebagai periode yang menjanjikan bagi pasar modal. Meski indeks sudah bergerak ke zona baru, valuasi rata-rata emiten masih berada pada level menarik.

Hal ini didukung proyeksi pertumbuhan Earnings Per Share (EPS) yang berada di kisaran 12 persen pada tahun depan. Pada waktu bersamaan, yield obligasi cenderung menurun, membuat instrumen saham menjadi lebih kompetitif dibanding aset pendapatan tetap.

"Jadi tahun depan dengan sekarang valuasi masih murah, tahun depan ekspektasi growth-nya untuk EPS itu 12 persen, sedangkan bond yield-nya turun, kan bagus market-nya. Tapi harus dapat investasi sekarang, ini momentumnya sekarang luar biasa. Di akhir tahun, luar biasa, pegang aja dari sekarang sampai tahun depan at least," kata Oki.

Tanpa Fokus Sektor Tunggal

Ketika ditanya soal saham unggulan, Oki menegaskan bahwa peluang tersebar di banyak sektor.

"Nggak cuma blue-chip. Di luar blue-chip banyak banget yang bagus. Fundamental-nya bagus, story-nya bagus," ucapnya.

Pergerakan IHSG Terkini

Pada awal perdagangan Selasa (9/12/2025), IHSG dibuka menguat di level 8.726,517 atau naik 0,18 persen. Indeks bahkan menyentuh level tertinggi 8.749,263 sebelum terkoreksi tipis di sesi berikutnya.

Data Bursa Efek Indonesia mencatat bahwa rentang pergerakan IHSG dalam satu hari menunjukkan antusiasme yang tinggi dari pelaku pasar. Dengan tren penguatan yang konsisten, peluang untuk menembus level 9.000 semakin besar.

Optimisme dari Bursa Efek Indonesia

Sebelumnya, otoritas bursa juga menyampaikan pandangan serupa. BEI menilai tahun 2025 sebagai periode dengan kondisi pasar yang sangat kondusif.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI, Irvan Susandy, menyebut bahwa pencapaian IHSG ke level 8.000 menjadi bukti bahwa pasar domestik sedang menikmati tren positif. Ia juga menilai berbagai indikator ekonomi makro memperkuat optimisme tersebut.

"Optimistis (IHSG sentuh 9.000) buktinya 8.000 tercapai kan. Harapannya karena keuangan juga baik, kondisi ekonomi baik, tadi kan naik growth terus kan, transaksi bagus, ritel bagus, listing company juga kan bagus kan sejauh ini perkembangannya, harusnya kita optimis ya, akhir tahun 9.000, Insya Allah," ujar Irvan.

Faktor Penopang Versi BEI:

  • kondisi keuangan nasional stabil,
  • pertumbuhan ekonomi solid,
  • minat investor ritel yang meningkat,
  • serta kinerja perusahaan tercatat yang terus membaik.

Proyeksi IHSG menuju 9.000 semakin menguat seiring partisipasi ritel yang meningkat, valuasi saham yang masih kompetitif, serta indikator makro yang memperlihatkan tren positif. Baik dari sisi regulator maupun pelaku industri, optimisme terhadap pasar saham Tanah Air memasuki fase baru terlihat cukup jelas.

Lebih baru Lebih lama
Cek tulisan lainnya lebih cepat melalui saluran WhatsApp
Support kami dengan SHARE tulisan ini dan traktir kami KOPI.

Formulir Kontak