Ringkasan:{alertSuccess}
- WIKA resmi memperoleh dua kontrak baru bernilai total Rp3,6 triliun untuk membangun kawasan DPR dan MPR di Ibu Kota Nusantara (IKN).
- Proyek ini memperkuat posisi WIKA sebagai kontraktor utama pembangunan infrastruktur strategis di pusat pemerintahan baru.
niadi.net — WIKA Tambah Portofolio Mega Proyek di Ibu Kota Nusantara. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu kontraktor BUMN yang paling aktif terlibat dalam percepatan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Perseroan baru saja mengantongi dua paket kontrak pembangunan kawasan lembaga tinggi negara dengan nilai total mencapai Rp3,6 triliun.
Langkah ini sekaligus menambah daftar proyek strategis yang dikerjakan WIKA di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), yang saat ini dikebut untuk mendukung operasional pemerintahan pada tahap awal pemindahan ibu kota.
Kontrak Pertama: Pembangunan Kawasan DPR II di IKN
Nilai Proyek Mencapai Rp1,96 Triliun
Direktur Utama WIKA, Agung BW, menjelaskan bahwa kontrak pertama mencakup pembangunan Bangunan Gedung dan Kawasan Lembaga DPR II di wilayah IKN dengan nilai investasi Rp1,96 triliun. Paket tersebut dirancang sebagai bagian dari fasilitas utama yang akan digunakan anggota Dewan dalam menjalankan tugas legislasi.
Ruang Lingkup Pekerjaan
Dalam paket ini, WIKA bertanggung jawab menyelesaikan:- Pembangunan tiga gedung utama
- Konstruksi struktur dan arsitektur
- Sistem mekanikal, elektrikal, dan perpipaan (MEP)
- Penataan interior dan lanskap
- Pekerjaan geoteknik
- Tata cahaya dan informasi
- Pemasangan rambu pengarah kawasan
- Pembangunan perkerasan jalan dan jembatan
Agung menegaskan bahwa perusahaan juga menangani fasilitas utilitas penting seperti sistem air minum, drainase, air limbah, dan jaringan pendukung kawasan lainnya.
Kontrak Kedua: Kawasan Gedung MPR Senilai Rp1,70 Triliun
Bangunan Utama dan Penunjang Operasional
Kontrak kedua bernilai Rp1,70 triliun, mencakup konstruksi Gedung Lembaga MPR beserta bangunan penunjangnya. Kawasan ini akan menjadi titik sentral aktivitas Majelis Permusyawaratan Rakyat setelah pusat pemerintahan pindah ke Nusantara.
WIKA Dapat Kepercayaan Besar dari Pemerintah
Agung menyebut bahwa penugasan tersebut menjadi bukti kuatnya kepercayaan pemerintah terhadap kapabilitas teknik dan manajerial WIKA.
"Kontrak ini mencerminkan kepercayaan besar pemerintah terhadap kapabilitas WIKA. Kami berkomitmen menghadirkan konstruksi yang berkualitas, tepat waktu, dan berkelanjutan untuk mendukung terwujudnya IKN sebagai pusat pemerintahan modern berkelas dunia," ujar Agung.
Proyek Lain WIKA yang Masih Berjalan di IKN
Selain dua kontrak terbaru, WIKA masih menangani berbagai proyek pembangunan vital yang tersebar di sejumlah titik strategis IKN. Beberapa di antaranya:
Pembangunan Jalan dan Akses Penghubung
- Jalan Paket G di KIPP 1B–1C
- Jalan Kawasan Hankam
- Lingkar Sepaku di KIPP
Pengembangan Infrastruktur Transportasi
- Tol Sepinggan Paket 1B
- Tol Segmen 3B-2 Kariangau–Tempadung
Sistem Sanitasi dan Utilitas Dasar
- Pembangunan Jaringan IPAL 1
- Pembangunan Jaringan IPAL 3
Peran Strategis WIKA dalam Percepatan Pembangunan IKN
Keikutsertaan WIKA dalam berbagai proyek strategis tersebut memperlihatkan besarnya kontribusi BUMN konstruksi itu dalam mewujudkan IKN sebagai kota pemerintahan modern yang terintegrasi.
Dorongan terhadap Efektivitas Konstruksi
Dengan pengalaman panjang dalam pembangunan gedung pemerintahan, jalan nasional, serta infrastruktur transportasi, WIKA dinilai mampu mempercepat penyelesaian proyek-proyek prioritas di IKN yang diharapkan mulai beroperasi secara bertahap.
Komitmen Pada Kualitas dan Keberlanjutan
Setiap proyek yang dikerjakan juga diarahkan untuk memenuhi standar konstruksi ramah lingkungan, sejalan dengan konsep kota hijau yang diusung pemerintah dalam pembangunan IKN.
Dengan resminya dua kontrak baru bernilai total Rp3,6 triliun tersebut, peran WIKA semakin besar dalam mempersiapkan kawasan DPR dan MPR di pusat pemerintahan baru. Proyek-proyek ini menjadi bagian penting dari fondasi infrastruktur pemerintahan yang akan menentukan wajah Indonesia di masa depan.