Trending

Gubernur Terpopuler dan Tervokal, Anies Baswedan Juaranya

niadi.net - Menurut data riset kebijakan dan kinerja kepala daerah pada penanganan Covid-19 dalam perhatian media cetak, media elektronik, dan media sosial yang diungkapkan oleh Indonesia Indicator (I2). Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta menempati urutan pertama sebagai gubernur terpopuler dan tervokal di tahun 2020.

Direktur Komunikasi I2 Rustika Herlambang, mengatakan bahwa Anies Baswedan muncul sebagai kepala daerah top person (terpegah/terpopuler) dan top influencer (tervokal) pada isu pandemi Covid-19 baik di media massa maupun media sosial.

Gubernur Terpopuler

daftar penghargaan yang diterima gubernur anies baswedan sejak memimpin dki jakarta
via tribunnews.com
Rustika menerangkan bahwa selama rentang waktu 1 Januari sampai 15 Desember 2020, jumlah pemberitaan yang terkait dengan isu Covid-19 sebanyak 5.465.266 berita dari 4.419 media online yang ada di Nusantara.

Dari total tersebut, jumlah pemberitaan yang didapatkan Anies hingga mencapai 81.896 berita. Mantan Rektor Universitas Paramadina ini menjadi pusat perhatian terkait kebijakannya tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) DKI Jakarta, termasuk kebijakan denda, samapi wacana mengenai rem darurat.

Diurutan kedua gubernur terpopuler dan tervokal tahun 2020 diperoleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dengan jumlah keseluruhan pemberitaannya yang mencapai 48.397 berita.

Media massa banyak memberitakan Jabar sebagai provinsi yang pertama dalam mendeklarasikan Siaga 1 Pandemi Covid-19 di bulan Januari silam, juga Ridwan Kamil yang pertama dalam mempopulerkan istilah Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).

Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil pula banyak mendapatkan pemberitaan mengenai dirinya yang menjadi relawan uji klinis vaksin Sinovac dari China. Perhatian publik pada kang Emil juga ditujukan ketika dirinya memutuskan membeli PCR dari Korea Selatan disaat PCR di Jakarta masih dilakukan testing, dan juga soal kebijakan Zonasi.

Dua nama kepala daerah ini juga tak bisa dilepaskan dari pemberitaan isu politik nasional sejak kepulangan Habib Rizieq Shihab (HRS) ke Indonesia, dan pernikahan putrinya di petamburan, hingga acara pengajian HRS di Pondok Pesantren Alam dan Agrokultural Markaz Syariah, Megamendung, Bogor.

Hingga akhirnya, kedua nama gubernur ini sampai diperiksa oleh kepolisian terkait kasus yang terjadi diwilayahnya itu. Kang Emil pun bahkan sempat kena framing media dimana beliau berselisih dengan Mahfud MD, Menko Polhukam. Isu perselisihan ini menambah daftar sumbangan pemberitaan yang cukup tinggi kepada kedua gubernur tersebut.

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur menempati urutan ketiga dalam daftar top person (terpegah) dan top influencer (tervokal) dengan mendapatkan 34.848 berita. Khofifah mendapat sorotan media atas inisiasi Kampung Tangguh dan juga perselisihannya dengan Walikota Surabaya, Tri Rismaharini tentang penanganan Covid-19 di Kota Surabaya.

Urutan keempat diduduki oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang mendapatkan pemberitaan sebanyak 27.319 berita. Di posisi kelima ada Gubernur Riau Syamsuar yang mendapatkan atensi sebanyak 13.684 berita.

Urutan keenam sampai ke-10 Gubernur Terpopuler ditempati oleh Nurdin Abdullah Gubernur Sulawesi Selatan dengan 13.033 berita, Ahmad Riza Patria Wakil Gubernur DKI dengan 12.979 berita.

Selanjutnya ada Edy Rahmayadi Gubernur Sumatra Utara dengan 11.521 berita, Irwan Prayitno Gubernur Sumatra Barat dengan 9.769 berita, dan Wahidin Halim Gubernur Banten dengan jumlah pemberitaan sebanyak 7.859.

Gubernur Tervokal

Mengukur Peluang Ridwan Kamil menjadi Kandidat Calon Presiden di Pilpres 2024
via voi.id
Pada daftar 10 gubernur tervokal dalam isu pandemi Covid-19 ditempati oleh Anies Baswedan dengan 221.515 pernyataan, Ridwan Kamil sebagai posisi kedua dengan 182.711 pernyataan, dan diikuti oleh Khofifah Indar Parawansa dengan 11.267 pernyataan.

Selanjutnya ada Ganjar Pranowo dengan 103.827 pernyataan, Ahmad Riza Patria dengan 36.411 pernyataan, Irwan Prayitno sebanyak 33.609 pernyataan, dan Syamsuar dengan 27.309 pernyataan, lalu ada Edy Rahmayadi dengan 26.484 pernyataan, Gubernur Bali I Wayan Koster dengan 19.707 pernyataan, dan terakhir Nurdin Abdullah sebanyak 10.866 pernyataan.

Dalam riset yang dilakukan oleh I2 ini dipaparkan bahwa strategi komunikasi yang dilakukan oleh para pejabat pemerintah daerah untuk mensosialisasikan kebijakan-kebijakannya tidaklah mudah.

Terlebih, ketika awal pandemi virus corona pertama kali masuk ke Tanah Air, pro-kontra mengenai kebijakan pemerintah dalam penanganan Covid-19 ini cukup nyata

Baik antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah (pemda), pemda dengan masyarakat, maupun antara masyarakat dengan pemerintah pusat.

Dalam riset I2 ini diperoleh satu hal, bahwa ketegasan dalam sebuah kebijakan menjadi sesuatu sangat penting di tengah-tengah arus informasi yang berkeliaran bebas di masyarakat bawah.
Lebih baru Lebih lama

Cek artikel niadinet lainnya via Google News

Formulir Kontak